Banyak orang yang berteriak, mengapa pencuri sandal jepit sampai dituntut di persidangan? Bukankah harga sepasang sandal jepit itu tidak seberapa?
Seharusnya kita melihat persoalan ini dengan jernih. Pencuri adalah pencuri. Biarpun hanya mencuri sepasang sandal jepit, pencuri tetaplah harus dihukum. Bagi sebagian orang yang punya penghasilan besar, nilai sepasang sandal jepit tidaklah seberapa. Tetapi bagi mereka yang berpenghasilan pas-pasan, nilai sepasang sandal jepit amatlah besar. Harga sepasang sandal jepit bisa ditukar dengan 2 kilogram beras, dan itu cukup untuk makan sekeluarga selama dua hari.
Jika pencuri sandal jepit tidak dihukum, maka pencuri sandal jepit akan merajalela. Mereka tidak akan takut untuk mencuri, karena tidak ada hukuman untuk mereka. Mereka juga akan berfikir bahwa mencuri sandal jepit bukanlah sebuah kesalahan.
Tindakan polisi yang memperkarakan pencuri sandal jepit ke pengadilan sudah benar. Ini adalah sebuah "shock therapy" untuk memberikan pelajaran kepada pencuri. Pelajaran tersebut adalah; biarpun itu hanyalah sebuah sandal jepit, jika itu bukan milikmu maka janganlah kau ambil. Mencuri itu adalah sebuah kesalahan. Dan kesalahan harus ada ganjaran hukuman.
Ketika akhirnya hakim hanya memberikan hukuman mengembalikan pencuri tersebut kepada orang tuanya untuk dibina, keputusan tersebut rasanya sudah tepat. Mungkin hakim memandang bahwa cukuplah proses pengadilan yang melelahkan menjadi sebuah hukuman untuk pencuri tersebut, dan menjadi pelajaran berharga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Ketika akhirnya hakim hanya memberikan hukuman mengembalikan pencuri tersebut kepada orang tuanya untuk dibina, keputusan tersebut rasanya sudah tepat. Mungkin hakim memandang bahwa cukuplah proses pengadilan yang melelahkan menjadi sebuah hukuman untuk pencuri tersebut, dan menjadi pelajaran berharga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Komentar
Posting Komentar