"Amar ma'ruf nahi munkar" artinya menyuruh mengerjakan yang baik dan mencegah perbuatan jahat. Didalam ajaran agama Islam, perbuatan ini sangat dianjurkan. Tujuannya agar tercapai kemaslahatan umat dunia dan akhirat.
Namun semenjak kampanye Pemilu pemilihan presiden di tahun 2014, frasa ini banyak digunakan sebagai alasan melakukan propaganda licik atau kampanye negatif untuk menyebarkan keburukan lawan politik. Tujuan utama dari "amar ma'ruf nahi munkar" menjadi kabur, sepertinya bukan keselamatan umat yang diutamakan, tapi keselamatan kekuasaan.
Mereka yang ingin ber"amar ma'ruf nahi munkar" seharusnya menakar ulang kemurnian niat baik mereka. Jangan sampai niat baik ini disusupi oleh nafsu untuk meraih kekuasaan atau melampiaskan kebencian. Kalau ini yang terjadi, bukan amalan "amar ma'ruf nahi munkar" yang dilakukan, tapi "amar munkar nahi ma'ruf".
Namun semenjak kampanye Pemilu pemilihan presiden di tahun 2014, frasa ini banyak digunakan sebagai alasan melakukan propaganda licik atau kampanye negatif untuk menyebarkan keburukan lawan politik. Tujuan utama dari "amar ma'ruf nahi munkar" menjadi kabur, sepertinya bukan keselamatan umat yang diutamakan, tapi keselamatan kekuasaan.
Mereka yang ingin ber"amar ma'ruf nahi munkar" seharusnya menakar ulang kemurnian niat baik mereka. Jangan sampai niat baik ini disusupi oleh nafsu untuk meraih kekuasaan atau melampiaskan kebencian. Kalau ini yang terjadi, bukan amalan "amar ma'ruf nahi munkar" yang dilakukan, tapi "amar munkar nahi ma'ruf".
Komentar
Posting Komentar